TANDA-TANDA MENJELANG
KIAMAT BERDASARKAN AL-QURAN DAN HADITS-HADITS YANG SHAHIH
Tanda-tanda Kiamat Kecil (‘Alamah
Sughra), Pertengahan (‘Alamah Wustha), dan Besar (‘Alamah Kubra) Berdasarkan
Hadits-Hadits Rasulullah S.A.W. Yang Berstatus Shahih.
A. Tanda-tanda Kecil
(‘Alamah Sughra)
1. Diutusnya Rasulullah S.A.W.[1]
2. Terbelahnya bulan sebagai
Mukjizat Rasulullah S.A.W.[2]
3. Wafatnya Rasulullah S.A.W.[3]
4. Penaklukan Baitul Maqdis[4]
5. Merebaknya penyakit yang
berbahaya[5]
6. Terbunuhnya Umar bin Khattab
R.A.[6]
7. Terbunuhnya Utsman bin ‘Affan
R.A.[7]
8. Peristiwa Perang Jamal[8]
9. Peristiwa Perang Shiffin[9]
10. Fitnah Khawarij dan Perang
Nahrawan[10]
11. Penyerahan kekuasaan dari tangan
Hasan bin Ali bin Abi Thalib R.A.huma kepada Mu’awiyah Bin Abi Sufyan R.A.[11]
12. Fitnah Tatar dan serangan
Turki[12]
13. Munculnya para Dajjal yang
mengaku nabi[13]
14. Penaklukan Madain, Ibu Kota
Persia[14]
15. Situasi di jalan-jalan[15]
terlihat aman[16]
16. Harta melimpah ruah[17]
17. Terhapusnya jizyah dan pajak[18]
18. Api yang keluar dari Hijaz
sehingga menerangi leher-leher unta di Busra[19]
19. Bencana Al-Khasaf[20],
Al-Qadzaf[21] dan Al-Maskh[22] menjelang kiamat[23]
20. Runtuhnya Kekaisaran Persia dan
Romawi[24]
21. Sampainya agama sebagaimana
sampainya malam dan siang, serta penaklukan Roma[25]
B. Tanda-Tanda Kiamat
Pertengahan (‘Alamah Wustha)
. Tanda-Tanda
Yang Sudah Muncul Namun Sebagiannya Akan Terulang Kembali
1. Datangnya berbagai fitnah[26]
2. Meluasnya perdagangan, salam
hanya kepada yang dikenali dan putusnya silaturrahim[27]
3. Hamba sahaya wanita melahirkan tuannya[28]
4. Konspirasi bangsa-bangsa terhadap
umat Islam[29]
. Tanda-Tanda
Yang Akan Muncul Pada Zaman Kita dan Kebanyakan Peristiwanya Kita Alami
1. Wanita-wanita yang berpakaian
tapi telanjang[30]
2. Menghiasi masjid dan
berbangga-bangga dengannya[31]
3. Berlomba-lomba meninggikan
bangunan[32]
4. Harta melimpah ruah[33]
5. Memakan harta riba[34]
6. Amanah disia-siakan[35]
7. Meniru perilaku orang-orang
kafir[36]
8. Dihalalkannya sutera, khamar dan
zina[37]
9. Tersebarnya buku, tulisan dan
pena[38]
10. Mati tiba-tiba[39]
11. Pasar-pasar (pusat perdagangan
dan perbelanjaan) berdekatan[40]
12. Para orang tua menyerupai
pemuda[41]
13. Banyaknya pembohongan dan
kesaksian palsu[42]
14. Kebenaran mimpi orang mukmin[43]
. Tanda-Tanda
Yang Akan Muncul Pada Masa Yang Akan Datang dan Diantaranya Sangat Hampir
Dengan Tanda-Tanda Kubra
1. Orang yang berpegang pada agama
bagaikan memegang bara api[44]
2. Berlakunya permusuhan dalam
hati[45]
3. Jazirah Arab penuh dengan
taman-taman dan sungai-sungai[46]
4. Ilmu digunakan untuk mencari
harta dan Al-Quran digunakan untuk perdagangan[47]
5. Munculnya kebodohan manusia dan
saling menolak menjadi imam shalat[48]
6. Munculnya pemimpin-pemimpin
bodoh[49]
7. Munculnya polisi akhir zaman yang
kejam dengan manusia[50]
8. Turunnya cobaan dan siksaan berat
dari penguasa zalim[51]
9. Seseorang berangan-angan untuk
mati[52]
10. Sore beriman, pagi menjadi kafir
kembali[53]
11. Sungai Eufrat kering dan
menyingkap gunung emas atau timbunan emas[54]
12. Luka’ bin Luka’[55] menjadi
manusia paling bahagia[56]
13. Fitnah dahsyat yang membinasakan
bangsa Arab[57]
14. Sujud sekali kepada Allah lebih
baik daripada dunia dan seisinya[58]
15. Munculnya seorang lelaki dari
Qahthan[59] yang dipatuhi manusia[60]
16. Muncul berbagai fitnah:
Ahlas,[61] Sarra’,[62] Makar,[63] dan Duhaima’[64]
17. Bumi mengeluarkan kekayaannya
yang terpendam[65]
18. Kaum muslimin akan memerangi
Yahudi dan mengalahkan mereka[66]
19. Jumlah wanita lebih banyak
daripada jumlah laki-laki[67]
20. Merebaknya zina dan perbuatan
keji[68]
21. Banyak kematian, gempa dan
hujan[69]
22. Binatang buas dan benda mati
dapat berbicara[70]
23. Ditenggelamkannya pasukan yang
hendak menyerang Madinah[71]
24. Bulan kelihatan membesar[72]
C. Tanda-Tanda Kiamat
Besar (‘Alamah Kubra)
1. Munculnya Al-Mahdi dan
kekhalifahannya[73]
2. Al-Malhamah Al-Kubra (Perang
Dunia Ke-3/ Armageddon) dan penaklukan Konstantinopel (Istanbul)[74]
3. Keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal[75]
4. Turunnya Nabi Isa bin Maryam
A.S.[76]
5. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj[77]
6. Munculnya asap (Ad-Dukhan)[78]
7. Terbitnya matahari dari sebelah
barat[79]
8. Keluarnya hewan melata yang dapat
berbicara[80]
9. Islam menjadi asing dan Mushaf
Al-Quran diangkat oleh Allah S.W.T[81]
10. Penghancuran Ka’bah[82]
11. Terjadinya tiga gerhana
matahari, di timur, barat dan Jazirah Arab[83]
12. Hembusan angin lembut yang
mencabut roh orang-orang mukmin[84]
13. Keluarnya api dari Pusat Kota
Adn yang menggiring manusia menuju bumi mahsyar di Negeri Syam[85]
[1] (HR. Al-Bukhari, Muslim dan
At-Tirmidzi, Jamiul Ushul: X/384), HR. Ahmad dalam Musnadnya dan Al-Hakim dalam
Al-Kunya) dan (HR. At-Tirmidzi).
[2] (HR. Muslim dalam Shahihnya no.
2800), (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2822) dan (HR. Muslim no. 2801).
[3] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam
Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412).
[4] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam
Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412).
[5] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam
Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412) dan (HR. Ahmad).
[6] (HR. Al-Bukhari dalam
Shahihnya).
[7] (HR. Al-Hakim) dan (HR. Al-Hakim
dan beliau menshahihkannya, serta Al-Baihaqi).
[8] (HR. Al-Hakim dan beliau
menshahihkannya), (HR. Ahmad dan Al-Hakim) dan (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Abi
Syaibah dengan sanad rijalnya yang tsiqah).
[9] (HR. Al-Bukhari no. 2498) dan
(HR. Muslim, Mukhtasar Muslim (2006) “Ammar dibunuh oleh kelompok
pemberontak).”
[10] (HR. Abu Daud, Ibnu Majah,
dalam Mustadrak Al-Hakim dan dalam Musnad Imam Ahmad (Shahih Al-Jami’
Ash-Shaghir no. 213) dan (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
[11] (HR. Ahmad bin Hanbal dalam
Musnadnya no. 20552) dan (HR. Ibnu Abi Syaibah).
[12] (HR. Imam Yang Enam, kecuali
An-Nasa’i) dan (HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya).
[13] (HR. Muslim dalam Kitab
Al-Fitan, Mukhtasar Muslim no. 2023), (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu
Hibban), (HR. Ahmad dan At-Thabrani) dan (HR. At-Thabrani no. 1999 dan dalam Silsilah
Al-Ahadis Ash-Shahihah no. 69).
[14] (HR. Adi bin Hatim RA).
[15] Dalam Hadits Riwayat Ahmad
disebutkan perjalanan dari Hijaz ke Iraq, dalam riwayat yang lain perjalanan
antara Iraq dan Mekah.
[16] (HR. Ahmad dalam Musnadnya)
[17] (HR. Al-Bukhari dalam Kitab
Al-Fitan, Mukhtasar Al-Bukhari no. 2198) dan (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim no.
2036).
[18] (Shahih Muslim no. 2896).
[19] (HR. Muslim no. 2011).
[20] Al-Khasaf bermaksud Allah SWT
membenamkan permukaan bumi sehingga masuk sampai kedalamannya, dan tidak ada
yang mengetahui jauhnya selain Allah SWT.
[21] Al-Qadzaf bermaksud bumi akan
menyemburkan segala sesuatu yang melelehkan dari dalamnya, baik berupa lahar,
larva, api dan sebagainya.
[22] Al-Maskh bermaksud Allah SWT
akan mengubah suatu kaum atau sekelompok orang yang menghalalkan apa yang
diharamkan Allah SWT menjadi sesuatu yang dikehendaki-Nya seperti monyet, babi
dan sebagainya.
[23] (HR. Ibnu Majah dalam
Sunan-nya), (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya), (HR. At-Tirmidzi dan beliau
berkata: “Hadits Shahih,” Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 4119) dan (Jami’ Al-Ushul:
X-411 (7926) dan tambahannya ada dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir yang diriwayatkan
oleh At-Tirmidzi).
[24] (HR. Al-Bukhari no. 3618) dan
(Shahih Muslim no. 2869).
[25] (HR. Ibnu Hibban dalam
Shahihnya dan dikeluarkan pula oleh Al-Bani dalam Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah) dan (HR. Ahmad, Ad-Darami dan Al-Hakim).
[26] (HR. Ibnu Majah no. 3963), (HR.
At-Tirmidzi dalam Sunannya no. 2205, dan beliau berkata: “hasan shahih),” (HR.
Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 6706), (HR. Ibnu Majah no. 4039), (HR. Ahmad, Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah, Al-Albani: IV/2231), (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim
no. 1989), (HR. Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Bab Nuzul Al-Fitnah Nahwasy
Syarqi, Mukhtasar Muslim no 1997) dan (HR. Al-Bukhari dan Muslim, Misykah
Al-Mashabih: 111/21).
[27] (HR. Ahmad, Silsilah Ahadits
Ash-Shahihah no. 6872), dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 6872).
[28] (HR. Al-Bukhari no. 1 dan
Muslim no. 1907) dan (Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya:
318-319).
[29] (HR. Abu daud, Ibnu Asakir,
Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, serta disebutkan Al-Albani
dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah: II/684 (958) dan (HR. Muslim
dalam Shahihnya no. 2289).
[30] (Shahih Muslim no. 2128).
[31] (HR. Abu Daud, Ahmad dalam
Musnadnya, Ad-Darimi, dan telah diriwayatkan dalam Shahih Al-Jami’: 5771) dan
(Tartib Ahadits Al-Jami’ Ash-Shaghir dan penambahannya: I/234 (1), bab Bina’
Al-Masjid).
[32] (dikeluarkan Imam Ahmad dalam
Musnad-nya: 318-319, dan disebutkan pula oleh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits
Ash-Shahihah: 1345).
[33] (HR. Al-Bukhari dalam
Shahihnya, kitab Al-Jihad).
[34] (HR. Al-Hakim dalam
Mustadraknya. Hadits ini shahih menurut syarat Al-Bukhari dan Muslim,
Al-Mustadrak: 11/11).
[35] (Silsilah Ahadits Ash-Shahihah:
IV/9 (1505).
[36] (HR. Al-Bukhari, Mukhtasar
Al-Bukhari no. 2216) dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 8791).
[37] (HR. At-Tirmidzi, Jami’
Al-Wustha no. 7456), (HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya no. 2217) dan (HR. Ibnu
Majah no. 3386).
[38] (HR. Imam Ahmad no. 3870). Pena
bermaksud tersebarnya ilmu pengetahuan seperti banyaknya buku-buku, karya-karya
ilmiah, fotokopi, media masa, elektronik, internet dan sebagainya.
[39] (HR. At-Thabrani, Shahih
Al-Jami’ no. 5775).
[40] (HR. Imam Ahmad dalam
Musnad-nya, Majma’ Az-Zawaid: VII)
[41] (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no.
247, beliau berkata: “Hadits Shahih),” dan (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim hlm.
360, no. 1347).
[42] (HR. Muslim dan Ahmad), (HR.
Muslim, Mukhtasar Muslim no. 2024), (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 3870).
[43] (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad,
At-Tirmidzi, dan Abu Dawud. No. Hadits pada riwayat Muslim ialah 1519, dalam
Mukhtasarnya), (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim no. 152), dan (HR. Al-Bukhari,
Mukhtasar Al-Bukhari no. 2178).
[44] (HR. At-Tirmidzi, beliau
berkata: “Hadits Hasan Gharib).”
[45] (HR. Imam Ahmad dalam
Musnad-nya: V/389).
[46] (HR. Imam Ahmad dalam
Musnad-nya no. 8819).
[47] (HR. Ad-Dailami).
[48] (HR. Al-Hakim dalam
Al-Mustadrak, dan beliau berkata: “Shahih atas syarat Syaikhani”: IV/442) dan
(HR. Abu Dawud, Jami’ Al-Ushul no. 7908).
[49] (HR. Al-hakim dalam
Al-Mustadrak: IV/424, beliau berkata: Hadits yang isnadnya shahih).”
[50] (Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah, Al-Albani no. 1893), (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no.
8059) dan (Shahih Muslim no. 2128).
[51] (HR. Al-Hakim, dan ini ialah
hadits yang shahih isnadnya atas syarat Syaikhani, Al-Mustadrak: IV/465).
[52] (HR. Syaikhani, Al-Lu’lu’
Wal-Marjan: V/235).
[53] (HR. At-Tirmidzi, dan beliau
berkata: “Hadits Hasan Shahih).”
[54] (HR. Al-Bukhari dan Muslim,
Al-Lu’lu’ Wal-marjan Fima Ittafaqa ‘Alaihi Asy-Syaikani), (HR. Imam Ahmad
dalam Musnad-nya no. 9356). (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 8048) dan (Shahih
Muslim no. 2295).
[55] Luka’ bin Luka’ adalah kinayah
(kata kiasan) bagi seorang yang buruk nasabnya, kedudukannya, akhlaknya dan
agamanya (sampah masyarakat).
[56] (HR. At-Tirmidzi, Shahih
al-Jami’ Ash-Shaghir, As-Suyuthi no. 7308, dan beliau berkata: “Hasan Shahih).”
[57] (HR. Al-Bukhari dan
At-Tirmidzi. Dikeluarkan pula oleh Ahmad dalam Musnad-nya no. 6980), dan (HR.
Ahmad dalam Musnad-nya no. 6964, juga diriwayatkan oleh Al-Hakim dan beliau
berkata: “Shahih atas syarat Muslim).”
[58] (Mawariduzh-Zham’an bi Zawaid
Ibnu Hibban no. 1888, dan diriwayatkan dengan sanad shahih sebagaimana
perkataan Al-Haitsami).
[59] Akan berlaku jika berlaku
perubahan zaman, sebagaimana Al-Bukhari menyebutkan hadits tersebut dalam bab
Berubahnya Zaman.
[60] (HR. Syaikhani, dan Ahmad dalam
Musnad-nya no. 9395).
[61] Rasulullah SAW menjelaskan
bahwa Ahlas ialah fitnah dimana manusia bercerai-berai dan perampasan harta. Ahlas
ialah bentuk jamak dari hilsun, yang berarti pelana kuda yang senantiasa
berada di punggung kuda. Ahlas diibaratkan sebagai fitnah yang berterusan
sebagaimana pelana kuda senantiasa berada di punggung kuda.
[62] Sarra’ ialah petaka kesenangan
[63] Seseorang yang mengaku sebagai
ahli bait akan dibaiat, padahal orang tersebut adalah ahli maksiat.
[64] (HR. Abu Dawud, Al-hakim, Imam
Ahmad dalam Musnadnya, dan disebutkan pula oleh Al-Albani dalam Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah). Duhaima’ ialah fitnah yang akan menyerang seluruh
umat manusia secara tiba-tiba dengan kejahatannya, apinya, dan bencananya.
[65] (HR. Muslim no. 1012).
[66] (QS. Al-Israa’ 17: 7), (HR.
Al-Bukhari dan Muslim, jami’ Al-Ushul no. 7876), dan (HR. Al-Bukhari, Muslim,
At-Tirmidzi dan beliau berkata: “Hadits Hasan Shahih).”
[67] (HR. Al-Bukhari, bab Ma
Ja’a fi Raf’il Ilmi wa Zhuhur Al-Jahli, Mukhtasar Al_bukhari no. 71,
diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi no. 2301).
[68] (HR. Al-Hakim dalam
Al-Mustadrak dan beliau berkata: “Hadits Shahih Isnadnya”: IV/495), (HR.
At-Thabrani dan Al-Hakim) dan (HR. Al-Baihaqi, Ad-Daruquthni, dan Ibnu Hajar).
[69] (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak
no. 444) dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 7554).
[70] (HR. Ahmad, Ibnu Hibban,
Al-Hakim, At-Tirmidzi, dan beliau berkata: “Hadits Hasan Shahih,” Tuhfatul
Ahwadzi no. 2272).
[71] (HR. Muslim dalam kitab
Al-Fitan, bab Fi Khasafi bil Jaisyil-ladzi Yaummal Baita, Mukhtasar Muslim,
hlm. 538, no. 2030).
[72] (Disebutkan oleh As-Suyuthi
dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir: V/214 (5775), dan disebutkan pula oleh Al-Qurthubi
dalam At-Tadzkirah, hlm. 648).
[73] (HR. At-Tirmidzi dan Abu
Dawud), (HR. Abu Dawud dalm Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, VI/70, hadits
no. 5180, Al-Albani mengatakan hadits ini shahih: IV/165), (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Majah dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22, Al-Albani
mengatakan bahawa hadits ini shahih), (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan
dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22, Al-Albani mengatakan bahawa
hadits ini shahih), (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim, no. 2036), (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22,
Al-Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih), (HR. Al-Hakim dalam
Al-Mustadrak, Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Al-Bukhari, Shahih Muslim:
IV/502), (HR. Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah, kitab Al-Fitan, bab
Keluarnya Dajjal), (HR. Imam Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Bazzar, Ibnu Adi
dan Nu’aim), 9HR. Al-Bukhari dalam Mukhtsar Al-Bukhari, hlm. 324, no. 1440) dan
(HR. Muslim di dalam Shahihnya, hlm. 75, no. 247).
[74] (HR. Muslim dalam Shahih
Muslim, IV/2221, hadits no. 2897), (HR. Muslim dan Ahmad), (HR. Muslim
dalam Shahih Muslim, IV/2223, hadits no. 2899), (HR. Muslim dalam Shahih
Muslim, IV/2238, no hadits 2920), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu
Dawud, hadits no. 1426), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu Dawud, hadits
no. 4130), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu Dawud, hadits no. 4128) dan
(HR. As-Sayuthi dalam Kitab Jami’ Al-Kabir dengan matan yang panjang).
[75] (HR. Muslim dalam Mukhtasar
Muslim, no. 2058), (HR. Al-Bukhari dalam Silsilah Al-ahadit Ash-Shahihah,
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, no. 1836), (HR. At-Tirmidzi dan beliau
menshahihkannya), (HR. Al-Bukhari dalam Fath Al-Bahri, 90/13), HR. Ahmad
di dalam Musnadnya dan Abu Dawud dalam Sunannya. HAdits tersebut juga
disebutkan di dalam Al-Jami’ Adh-Shaghir, no. 2455). dan banyak lagi hadits
shahih yang menjelaskan tentang kemunculannya.
[76] (QS. Ali ‘Imran {4}: 55), (QS.
Az-Zukhruf {43}: 61), (QS. An-Nisaa’ {4}: 159), (HR. Muslim), (HR. Al-Bukhari
dalam Al-Mukhtasar Al-Bukhari, no. 1440), (HR. Muslim dalam Mukhtasar
Muslim, no. 2061) dan banyak lagi hadits shahih yang menerangkannya.
[77] (QS. Al-Anbiyaa’ {21}: 96-97),
HR. Al-Bukhari dalm Mukhtasar Al-Bukhari, no. 1405), (Tafsir Ibnu Katsir, Surah
Al-Kahfi), (HR. Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad: V/271), (HR. Muslim dalam
Shahih Muslim: IV/2254, no. 2937) dan banyak lagi hadits shahih yang
menerangkannya.
[78] (QS. Ad-Dukhan {44}: 10),
(HR. Muslim {4/2225}, no. 2900) dan (HR. Ath-Thabrani dan Ibnu Jarir dengan
isnad yang baik).
[79] (HR. Muslim {4/2225}, no.
2900), (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad Fath Al-Barri, XI/352, Shahih Muslim
no. 157, Musnad Ahmad: 11/312) dan banyak lagi Hadits Shahih yang
menerangkannya.
[80] (QS. An-Naml {27}: 82), (HR.
Ahmad dalam Musnad Ahmad, 11/201)
[81] (HR. Ibnu Majah dalam Sunan
Ibnu Majah, no. 4049), (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim dalam Silsilah Al-Ahadit
Ash-Shahihah, no. 2949), (HR. Ad-Dailami dalam Sunan Ad-Dailami, no. 8848)
dan (HR. Ad-Dailami dalam Sunan Ad-Dailami, no. 7713).
[82] (HR. Al-Bukhari dan Muslim
dalam Shahih Al-Bukhari no. 1596 dan Shahih Muslim no. 2909),
(HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad no. 2/220), (HR. Al-Bukhari dalam Shahih
Al-Bukhari no. 1595) dan (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 4/453 dan beliau
mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Syaikhani).
[83] (HR. Muslim dalam Shahih Muslim,
kitab Al-Fitan, hadits no. 2901), (HR. At-Tirmidzi dalam Jami’ Al-Ushul, hadits
no. 7933) dan (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Ausath Majma’ Az-Zawaid: 8/11).
[84] (HR. Muslimdalam Shahih Muslim
no. 2949), (HR. Muslimdalam Shahih Muslim no. 7915, (HR. Muslimdalam Shahih
Muslim no. 2937), dan (HR. Al-Bukhari dalam An-Nihayah, Ibnu Katsir:
1/186).
[85] (HR. Muslim dalam Shahih
Muslim, kitab Al-Fitan, {4/2225), hadits no. 2900 dan 2901).
(Dipetik dari: Kitab
"Asyrath As-Sa'ah, Al-'Alamah Ash-Sughra, Wal-Wustha, Wal-Kubra."
Karangan Mahir Ahmad As-Sufi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar