Ayat-ayat Al-Qur’an
Seputar Ekonomi Islam:
1. Hikmah kaya dan
miskin:
… نَحْنُ
قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا
بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا..
(الزخرف: 32)
“… Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian
mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain….” (Az-Zukhruf: 32)
2. Pemerataan harta:
…كَيْ لا
يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ…. (الحشر: 7)
“… Supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang kaya saja di antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)
3. Seputar zakat:
a. Perintah zakat:
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (البقرة: 43)
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)
b. 8 golongan mustahiq zakat:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ
وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي
الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً
مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (التوبة: 60)
“Sesungguhnya zakat-zakat itu,
hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah:
60)
4. Ju’alah/hadiah
(sayembara) dan penjaminan:
… وَلِمَنْ
جَاءَ بِهِ حِمْلُ بَعِيرٍ وَأَنَا بِهِ زَعِيمٌ (يوسف: 72)
“… dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku
menjamin terhadapnya.” (Yusuf: 72)
5. Pembukuan
utang-piutang:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا
تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ … (البقرة: 282)
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai (seperti berjualbeli,
utang-piutang, sewa menyewa dan sebagainya) untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya…”
(Al-Baqarah: 282)
|
6. Model konsumsi:
وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً
إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
(الإسراء:29)
“Dan
janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya (maksudnya: terlalu kikir dan terlalu pemurah), karena
itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Al-Isra’: 29)
7. Pekerjaan buruh
atau sewa-menyewa (ijarah):
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ
اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الأمِينُ )القصص: 26(
“Salah seorang dari kedua wanita itu
berkata: “Ya bapakku (Nabi Syu’aib), ambillah ia sebagai orang yang bekerja
(pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”
(Al-Qashash: 26)
8. Seputar gadai (rahn):
وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ
تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ …. (البقرة: 283)
“Jika kamu dalam perjalanan (dan
bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis,
maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang {borg} (oleh yang
berpiutang)… “ (Al-Baqarah: 283)
9. Seputar
perwakilan/biro (wakaalah):
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ
الأرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ (يوسف: 55)
“Berkata Yusuf, ‘Jadikanlah aku
bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga,
lagi berpengetahuan.’” (Yusuf: 55)
10. Kafaalah:
… وَكَفَّلَهَا
زَكَرِيَّا…. (آل عمران: 37)
“… Dan Allah menjadikan Zakariyya
sebagai pemeliharanya {Maryam}…. (Ali
Imran: 37)
11. Seputar larangan
riba secara berurutan (sesuai turunnya ayat):
a. Celaan halus (bahwa riba tidak
bertambah di sisi Allah)
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا
لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ وَمَا آتَيْتُمْ
مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ (الروم:
39)
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan
apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).” (Ar-Rum: 39)
b. Larangan sebagian kondisi (riba
berlipat ganda, yaitu jenis nasi’ah)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا
تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ (آل عمران: 130)
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.: (Ali
Imran: 130)
c. Larangan Total
… وَأَحَلَّ
اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا…. (البقرة: 275)
“Dan Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba….”
(An-Nisa’: 43)
12. Seputar
larangan perjudian (sesuai turunnya ayat)
a. Celaan berat
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ
وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا
أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا…. (البقرة: 219)
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah,
pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya….” (Al-Baqarah: 219)
b. Larangan total
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ
الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (المائدة: 90)
“Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah: 90)
13. Larangan memakan
harta dengan cara batil
a. Dalam perniagaan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا
تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً
عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ …. (النساء: 29)
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….” (An-Nisa’: 29)
b. Dalam urusan dengan birokrat
(suap haram)
وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ
بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا
فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (البقرة: 188)
“Dan janganlah sebahagian kamu
memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.”
(Al-Baqarah: 188)
Posted in Ekonomi Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar