Banyak
orang Muslim dan Kristen percaya bahwa kita sudah hampir tiba di “Akhir Zaman”.
Saat ini, banyak terjadi kejadian-kejadian luar biasa yang belum pernah dialami
oleh dunia dan manusia. Kejadian besar pertama yang akan terjadi adalah
hadirnya seorang penipu yang jahat dan penuh kuasa. Yang dikenal dengan nama
Dajjal.
Dajjal.
Dajjal Mengaku Sebagai Allah
Sang
Dajjal akan muncul di akhir zaman. Dia akan mencoba menipu dunia dengan
mengungkapkan dirinya sebagai Allah. Kekuasaan Dajjal tersebut tidaklah
berlangsung lama, sebab akan ada seorang Hamba Allah yang Penuh kuasa, yang
akan memusnahkan sang Dajjal.
Bahkan
bukan hanya sang Dajjal, tetapi juga para pengikutnya. Siapakah Hamba Allah
yang penuh kuasa itu?
Isa Al-Masih Akan Memusnahkan Dajjal
Dan Pengikutnya
Menurut
Hadist dari kaum Sunni, Isa Al-Masih adalah Hamba Allah itu. Isa
Al-Masih akan muncul dari langit pada akhir zaman bersama dua malaikat. Dia
akan bertempur melawan Dajjal dan orang-orang yang mengikuti kejahatannya. Dan
Isa Al-Masih akan menang, membunuh Dajjal dan semua pengikutnya. Hadist ini
menyatakan bahwa, “Semua yang mengikuti kejahatan Dajjal akan musnah ketika
nafas Isa Al-Masih menyentuh mereka.”
Penyebutan
Dajjal di dalam al-Qur’an sudah termasuk dalam kandungan ayat sebagai berikut:
“Yang
mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa
ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia
(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu
sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
Dalam
surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”,
yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya
Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda:
“Tiga
hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan
bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya
matahari dari arah barat.”
Ada
yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam
al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman
mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di
dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun
telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau
pelajaran bagi umat manusia setelahnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman
dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.
Demikianlah
di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara
langsung di dalam al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar