Minggu, 04 Mei 2014

DAJJAL



Banyak orang Muslim dan Kristen percaya bahwa kita sudah hampir tiba di “Akhir Zaman”. Saat ini, banyak terjadi kejadian-kejadian luar biasa yang belum pernah dialami oleh dunia dan manusia. Kejadian besar pertama yang akan terjadi adalah hadirnya seorang penipu yang jahat dan penuh kuasa. Yang dikenal dengan nama
Dajjal.
Dajjal Mengaku Sebagai Allah
Sang Dajjal akan muncul di akhir zaman. Dia akan mencoba menipu dunia dengan mengungkapkan dirinya sebagai Allah. Kekuasaan Dajjal tersebut tidaklah berlangsung lama, sebab akan ada seorang Hamba Allah yang Penuh kuasa, yang akan memusnahkan sang Dajjal.
Bahkan bukan hanya sang Dajjal, tetapi juga para pengikutnya. Siapakah Hamba Allah yang penuh kuasa itu?
Isa Al-Masih Akan Memusnahkan Dajjal Dan Pengikutnya
Menurut Hadist  dari kaum Sunni, Isa Al-Masih adalah Hamba Allah itu. Isa Al-Masih akan muncul dari langit pada akhir zaman bersama dua malaikat. Dia akan bertempur melawan Dajjal dan orang-orang yang mengikuti kejahatannya. Dan Isa Al-Masih akan menang, membunuh Dajjal dan semua pengikutnya. Hadist ini menyatakan bahwa, “Semua yang mengikuti kejahatan Dajjal akan musnah ketika nafas Isa Al-Masih menyentuh mereka.”


Penyebutan Dajjal di dalam al-Qur’an sudah termasuk dalam kandungan ayat sebagai berikut:
“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
Dalam surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”, yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
Ada yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia setelahnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.
Demikianlah di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar