Seekor anak burung elang begitu serius menatapi suasana kehidupan dari atas bukit. Pandangannya yg tajam terus mengikuti hampir setiap gerakan yg muncul. Ular, kelinci hingga ikan dikejernihan air tampaknya gerakan mereka dianggap teramat lamban. Iapun mengangguk-angguk ketika beberapa elang dewasa memangsa hewan-hewan tersebut dengan mudah, tentu saja kena..mereka begitu teramat lambat , pikir sang elang muda ini.
Disuatu hari yang cerah, si anak elang ini akhirnya memaksakan diri untuk belajar terbang. Iapun mulai melenturkan kedua sayapnya yg belum pernah dipakai terbang kecuali hanya berlari-lari di sekitar sarang. Kini ia pun mencoba untuk terbang. Namun diluar dugaan tiba-tiba ada tiupan angin besar dari belakang hingga sang elang terpelanting kemudian menabrak dahan hingga terperosok di semak belukar di bawah bukit.
Baru kali ini ia menginjakkan kakinya di dataran rendah dan kali ini pula dia menyaksikan sendiri seperti apa gerakan hewan-hewan di bawah bukit dari arah yg sangat dekat. Ternyata mereka bergerak sangat cepat luar biasa.
Jadi ada kesenjangan dalam dunia kehidupan ketika berada diatas dengan dibawah. Persoalannya sederhana sebetulnya keasyikan ketika kita berada disuatu kedudukan atau jabatan yg tinggi akan menjadikan pandangan dan anggapan yg begitu terbatas ketika kita tidak bisa berempati terhadap orang-orang disekitar kita. Mudah-mudahan kita tidak seperti sang elang tadi yg baru tersadar ketika terperosok karena angin besar.......
semoga bisa jadi bahan renungan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar